Recent post
Archive for Februari 2017
1.
Pengertian TCP/IP
TCP/IP (singkatan dari Transmission Control
Protocol/Internet Protocol) adalah standar komunikasi data yang digunakan oleh
komunitas internet dalam proses tukar-menukar
data dari satu komputer ke komputer lain di dalam jaringan Internet. Protokol ini tidaklah dapat berdiri sendiri, karena
memang protokol ini berupa kumpulan protokol (protocol suite). Protokol ini juga
merupakan protokol yang paling banyak digunakan saat ini. Data tersebut
diimplementasikan dalam bentuk perangkat lunak (software) di sistem operasi. Istilah yang diberikan kepada perangkat
lunak ini adalah TCP/IP stack
Protokol TCP/IP dikembangkan pada akhir
dekade 1970-an hingga awal 1980-an sebagai sebuah protokol standar untuk
menghubungkan komputer-komputer dan jaringan untuk membentuk sebuah jaringan
yang luas (WAN). TCP/IP merupakan sebuah standar jaringan terbuka yang bersifat
independen terhadap mekanisme transport jaringan fisik yang digunakan, sehingga
dapat digunakan di mana saja. Protokol ini menggunakan skema pengalamatan yang
sederhana yang disebut sebagai alamat IP (IP Address) yang mengizinkan hingga
beberapa ratus juta komputer untuk dapat saling berhubungan satu sama lainnya
di Internet. Protokol ini juga bersifat routable yang berarti protokol
ini cocok untuk menghubungkan sistem-sistem berbeda (seperti Microsoft Windows dan keluarga UNIX) untuk membentuk jaringan
yang heterogen.
Protokol TCP/IP selalu berevolusi seiring
dengan waktu, mengingat semakin banyaknya kebutuhan terhadap jaringan komputer dan Internet. Pengembangan ini dilakukan oleh beberapa
badan, seperti halnya Internet Society (ISOC), Internet
Architecture Board (IAB), dan Internet
Engineering Task Force (IETF). Macam-macam protokol yang berjalan di atas
TCP/IP, skema pengalamatan, dan konsep TCP/IP didefinisikan dalam dokumen yang
disebut sebagai Request for
Comments (RFC)
yang dikeluarkan oleh IETF.
TCP/IP pun mempunyai beberapa layer,
layer-layer itu adalah :
1. IP (internet protocol) yang
berperan dalam pentransmisian paket data dari node ke node. IP mendahului
setiap paket data berdasarkan 4 byte (untuk versi IPv4) alamat tujuan (nomor
IP). Internet authorities menciptakan range angka untuk organisasi yang
berbeda. Organisasi menciptakan grup dengan nomornya untuk departemen. IP
bekerja pada mesin gateaway yang memindahkan data dari departemen ke organisasi
kemudian ke region dan kemudian ke seluruh dunia.
2. TCP (transmission transfer
protocol) berperan didalam memperbaiki pengiriman data yang benar dari suatu
klien ke server. Data dapat hilang di tengah-tengah jaringan. TCP dapat
mendeteksi error atau data yang hilang dan kemudian melakukan transmisi ulang
sampai data diterima dengan benar dan lengkap.
3. Sockets yaitu merupakan
nama yang diberikan kepada subrutin paket yang menyediakan akses ke TCP/IP pada
kebanyakan sistem.
2.
Sejarah TCP/IP
Sejarah
TCP/IP dimulainya dari lahirnya ARPANET yaitu jaringan paket switching digital
yang didanai oleh DARPA (Defence Advanced Research Projects Agency) pada tahun
1969. Sementara itu ARPANET terus bertambah besar sehingga protokol yang
digunakan pada waktu itu tidak mampu lagi menampung jumlah node yang semakin
banyak. Oleh karena itu DARPA mendanai pembuatan protokol
komunikasi yang lebih umum, yakni TCP/IP. Ia diadopsi menjadi standard ARPANET pada tahun 1983. Untuk memudahkan proses konversi, DARPA juga mendanai suatu proyek yang mengimplementasikan protokol ini ke dalam BSD UNIX, sehingga dimulailah perkawinan antara UNIX dan TCP/IP. Pada awalnya internet digunakan untuk menunjukan jaringan yang menggunakan internet protocol (IP) tapi dengan semakin berkembangnya jaringan, istilah ini sekarang sudah berupa istilah generik yang digunakan untuk semua kelas jaringan. Internet digunakan untuk menunjuk pada komunitas jaringan komputer worldwide yang saling dihubungkan dengan protokol TCP/IP.
komunikasi yang lebih umum, yakni TCP/IP. Ia diadopsi menjadi standard ARPANET pada tahun 1983. Untuk memudahkan proses konversi, DARPA juga mendanai suatu proyek yang mengimplementasikan protokol ini ke dalam BSD UNIX, sehingga dimulailah perkawinan antara UNIX dan TCP/IP. Pada awalnya internet digunakan untuk menunjukan jaringan yang menggunakan internet protocol (IP) tapi dengan semakin berkembangnya jaringan, istilah ini sekarang sudah berupa istilah generik yang digunakan untuk semua kelas jaringan. Internet digunakan untuk menunjuk pada komunitas jaringan komputer worldwide yang saling dihubungkan dengan protokol TCP/IP.
Perkembangan
TCP/IP yang diterima luas dan praktis menjadi standar defacto jaringan komputer
berkaitan dengan ciri-ciri yang terdapat pada protokol itu sendiri yang
merupakan keunggulun dari TCP/IP, yaitu :
Perkembangan protokol TCP/IP menggunakan standar protokol terbuka sehingga tersedia secara luas. Semua orang bisa mengembangkan perangkat lunak untuk dapat berkomunikasi menggunakan protokol ini. Hal ini membuat pemakaian TCP/IP meluas dengan sangat cepat, terutama dari sisi pengadopsian oleh berbagai sistem operasi dan aplikasi jaringan.
Tidak tergantung pada perangkat keras atau sistem operasi jaringan tertentu sehingga TCP/IP cocok untuk menyatukan bermacam macam network, misalnya Ethernet, token ring, dial-up line, X-25 net dan lain lain.
Cara pengalamatan bersifat unik dalam skala global, memungkinkan komputer dapat mengidentifikasi secara unik komputer yang lain dalam seluruh jaringan, walaupun jaringannya sebesar jaringan worldwide Internet. Setiap komputer yang tersambung dengan jaringan TCP/IP (Internet) akan memiliki address yang hanya dimiliki olehnya.
TCP/IP memiliki fasilitas routing dan jenis-jenis layanan lainnya yang memungkinkan diterapkan pada internetwork.
Perkembangan protokol TCP/IP menggunakan standar protokol terbuka sehingga tersedia secara luas. Semua orang bisa mengembangkan perangkat lunak untuk dapat berkomunikasi menggunakan protokol ini. Hal ini membuat pemakaian TCP/IP meluas dengan sangat cepat, terutama dari sisi pengadopsian oleh berbagai sistem operasi dan aplikasi jaringan.
Tidak tergantung pada perangkat keras atau sistem operasi jaringan tertentu sehingga TCP/IP cocok untuk menyatukan bermacam macam network, misalnya Ethernet, token ring, dial-up line, X-25 net dan lain lain.
Cara pengalamatan bersifat unik dalam skala global, memungkinkan komputer dapat mengidentifikasi secara unik komputer yang lain dalam seluruh jaringan, walaupun jaringannya sebesar jaringan worldwide Internet. Setiap komputer yang tersambung dengan jaringan TCP/IP (Internet) akan memiliki address yang hanya dimiliki olehnya.
TCP/IP memiliki fasilitas routing dan jenis-jenis layanan lainnya yang memungkinkan diterapkan pada internetwork.
Arsitektur
dan Protokol Jaringan TCP/IPDalam arsitektur jaringan komputer, terdapat suatu
lapisan-lapisan ( layer ) yang memiliki tugas spesifik serta memiliki protokol
tersendiri. ISO (International Standard Organization) telah mengeluarkan suatu
standard untuk arsitektur jaringan komputer yang dikenal dengan nama Open
System Interconnection ( OSI ). Standard ini terdiri dari 7 lapisan protokol
yang menjalankan fungsi komunikasi antara 2 komputer. Dalam TCP/IP hanya
terdapat 5 lapisan,Walaupun jumlahnya berbeda, namun semua fungsi dari
lapisan-lapisan arsitektur OSI telah tercakup oleh arsitektur TCP/IP. Adapun
rincian fungsi masingmasing layer arsitektur TCP/IP adalah sbb : Physical Layer
(lapisan fisik) merupakan lapisan terbawah yang mendefinisikan besaran fisik
seperti media komunikasi, tegangan, arus, dsb. Lapisan ini dapat bervariasi
bergantung pada media komunikasi pada jaringan
yang bersangkutan.TCP/IP bersifat fleksibel sehingga dapat
mengintegrasikan berbagai jaringan dengan media fisik yang berbeda-beda.
Network Access Layer mempunyai fungsi yang mirip dengan Data Link layer pada
OSI. Lapisan ini mengatur penyaluran data frame-frame data pada media fisik
yang digunakan secara handal. Lapisan ini biasanya memberikan servis untuk
deteksi dan koreksi kesalahan dari data yang ditransmisikan. Beberapa contoh
protokol yang digunakan pada lapisan ini adalah X.25 jaringan publik, Ethernet
untuk jaringan Etehernet, AX.25untuk jaringan Paket Radio dsb.
Internet
Layer mendefinisikan bagaimana hubungan dapat terjadi antara dua pihak yang
berada pada jaringan yang berbeda seperti Network Layer pada OSI. Pada jaringan
Internet yang terdiri atas puluhan juta host dan ratusan ribu jaringan lokal,
lapisan ini bertugas untuk menjamin agar suatu paket yang dikirimkan dapat
menemukan tujuannya dimana pun berada. Oleh karena itu, lapisan ini memiliki
peranan penting terutama dalam mewujudkan internetworking yang meliputi wilayah
luas (worldwide Internet). Beberapa tugas penting pada lapisan ini adalah:
Addressing,
yakni melengkapi setiap datagram dengan alamat Internet dari tujuan. Alamat
pada protokol inilah yang dikenal dengan Internet Protocol Address ( IP
Address). Karena pengalamatan (addressing) pada jaringan TCP/IP berada pada
level ini (software), maka jaringan TCP/IP independen dari jenis media dan
komputer yang digunakan.
Routing, yakni menentukan ke mana datagram akan dikirim agar mencapai tujuan yang diinginkan. Fungsi ini merupakan fungsi terpenting dari Internet Protocol (IP). Sebagai protokol yang bersifat connectionless, proses routing sepenuhnya ditentukan oleh jaringan. Pengirim tidak memiliki kendali terhadap paket yang dikirimkannya untuk bisa mencapai tujuan. Router-router pada jaringan TCP/IP lah yang sangat menentukan dalam penyampaian datagram dari penerima ke tujuan.
Routing, yakni menentukan ke mana datagram akan dikirim agar mencapai tujuan yang diinginkan. Fungsi ini merupakan fungsi terpenting dari Internet Protocol (IP). Sebagai protokol yang bersifat connectionless, proses routing sepenuhnya ditentukan oleh jaringan. Pengirim tidak memiliki kendali terhadap paket yang dikirimkannya untuk bisa mencapai tujuan. Router-router pada jaringan TCP/IP lah yang sangat menentukan dalam penyampaian datagram dari penerima ke tujuan.
Transport
Layer mendefinisikan cara-cara untuk melakukan pengiriman data antara end to
end host secara handal. Lapisan ini menjamin bahwa informasi yang diterima pada
sisi penerima adalah sama dengan informasi yang dikirimkan pada pengirim. Untuk
itu, lapisan ini memiliki beberapa fungsi penting antara lain :
Flow Control. Pengiriman data yang telah dipecah menjadi paket-paket tersebut harus diatur sedemikian rupa agar pengirim tidak sampai mengirimkan data dengan kecepatan yang melebihi kemampuan penerima dalam menerima data.
Error Detection. Pengirim dan penerima juga melengkapi data dengan sejumlah informasi yang bisa digunakan untuk memeriksa data yang dikirimkan bebas dari kesalahan.
Flow Control. Pengiriman data yang telah dipecah menjadi paket-paket tersebut harus diatur sedemikian rupa agar pengirim tidak sampai mengirimkan data dengan kecepatan yang melebihi kemampuan penerima dalam menerima data.
Error Detection. Pengirim dan penerima juga melengkapi data dengan sejumlah informasi yang bisa digunakan untuk memeriksa data yang dikirimkan bebas dari kesalahan.
Jika
ditemukan kesalahan pada paket data yang diterima, maka penerima tidak akan
menerima data tersebut. Pengirim akan mengirim ulang paket data yang mengandung
kesalahan tadi. Namun hal ini dapat menimbulkan delay yang cukup berarti.
Pada
TCP/IP, protokol yang dipergunakan adalah Transmission Control Protocol (TCP)
atau User Datagram Protocol ( UDP ). TCP dipakai untuk aplikasi-aplikasi yang
membutuhkan keandalan data, sedangkan UDP digunakan untuk aplikasi yang
membutuhkan panjang paket yang pendek dan tidak menuntut keandalan yang tinggi.
TCP memiliki fungsi flow control dan error detection dan bersifat connection
oriented. Sebaliknya pada UDP yang bersifat connectionless tidak ada mekanisme
pemeriksaan data dan flow control, sehingga UDP disebut juga unreliable
protocol. Untuk beberapa hal yang menyangkut efisiensi dan penyederhanaan,
beberapa aplikasi memilih menggunakan UDP sebagai protokol transport. Contohnya
adalah aplikasi database yang hanya bersifat query dan response, atau aplikasi
lain yang sangat sensitif terhadap delay seperti video conference. Aplikasi
seperti ini dapat mentolerir sedikit kesalahan (gambar atau suara masih bisa
dimengerti), namun akan tidak nyaman untuk dilihat jika terdapat delay yang
cukup berarti. Application Layer merupakan lapisan terakhir dalam arsitektur
TCP/IP yang berfungsi mendefinisikan aplikasi-aplikasi yang dijalankan pada
jaringan. Karena itu, terdapat banyak protokol pada lapisan ini, sesuai dengan
banyaknya aplikasi TCP/IP yang dapat dijalankan. Contohnya adalah SMTP ( Simple
Mail Transfer Protocol ) untuk pengiriman e-mail, FTP (File Transfer Protocol)
untuk transfer file, HTTP (Hyper Text Transfer Protocol) untuk aplikasi web,
NNTP (Network News Transfer Protocol) untuk distribusi news group dan
lain-lain. Setiap aplikasi pada umumnya menggunakan protokol TCP dan IP,
sehingga keseluruhan keluarga protokol ini dinamai dengan TCP/IP.
3. Keunggulan TCP/IP
1.
Perkembangan protokol
TCP/IP menggunakan standar protokol terbuka sehingga tersedia secara luas.
Semua orang bisa mengembangkan perangkat lunak untuk dapat berkomunikasi
menggunakan protokol ini. Hal ini membuat pemakaian TCP/IP meluas dengan sangat
cepat, terutama dari sisi pengadopsian oleh berbagai sistem operasi dan
aplikasi jaringan.
2.
Tidak tergantung pada
perangkat keras atau sistem operasi jaringan tertentu sehingga TCP/IP cocok
untuk menyatukan bermacam macam network, misalnya Ethernet, token ring, dial-up
line, X-25 net dan lain lain.
3.
Cara pengalamatan
bersifat unik dalam skala global, memungkinkan komputer dapat mengidentifikasi
secara unik komputer yang lain dalam seluruh jaringan, walaupun jaringannya
sebesar jaringan worldwide Internet. Setiap komputer yang tersambung dengan
jaringan TCP/IP (Internet) akan memiliki address yang hanya dimiliki olehnya.
4.
TCP/IP memiliki
fasilitas routing dan jenis-jenis layanan lainnya yang memungkinkan diterapkan
pada internetwork.